Jumat, 23 Februari, 2024

Artikel Terbaru

Anggota DPR: Mentan Amran layak dijuluki Bapak Modernisasi Pertanian

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

ktnanasional - JAKARTA. - Anggota Komisi IV DPR RI, Hanan A Rozak menilai Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sudah selayaknya dijuluki sebagai Bapak Modernisasi Pertanian karena menjadi pionir sekaligus pembawa perubahan besar pada pertanian Indonesia.

“Saya pernah membaca di koran Tempo kalau tidak salah tahun 2017 bapak itu seyogyanya sudah wajar untuk dijuluki sebagai Bapak Modernisasi Pertanian karena pada saat bapak pemimpin Kementan, modernisasi pertanian yang memanusiakan masyarakat luar biasa sehingga banyak kalangan yang menyebut bapak inilah Bapak Modernisasi Pertanian,” ujar Hanan dalam Rapat Kerja bersama Menteri Pertanian Andi Amran di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu.

Hanan mengatakan, program mekanisasi di era kepemimpinan Mentan Amran pada 2014-2019 sangat berperan dalam peningkatan produksi nasional. Karena itu, Hanan merasa yakin kembalinya Amran sebagai menteri mampu merealisasikan semua program yang ada dan menjadikan Indonesia sebagai negara terkuat di dunia.

“Saya yakin dengan pengalaman bapak selama 5 tahun memimpin Kementerian Pertanian, bapak dikasih kesempatan 200 hari ini bisa berbuat lebih banyak, bisa melanjutkan fondasi yang telah bapak bangun ataupun ada fondasi yang sempat bergelombang bisa ditambal kembali yang kemudian bisa dibangun di atasnya untuk menuju kedaulatan pangan kita,” katanya.

Hanan mengatakan mendukung upaya Kementan dalam membenahi regulasi pupuk agar terus tersedia dan bisa digunakan petani dalam berproduksi. Baginya, bertani tanpa pupuk tidak akan menghasilkan apa-apa dan sulit menjawab tantangan ketahanan pangan masa depan.

“Jadi supaya kesulitan-kesulitan yang ada di lapangan ini tidak kita alami, selanjutnya masalah pupuk ini harus segera dibenahi. Saya kira sudah benar apa yang dilakukan Kementan karena apapun yang kita perbuat untuk komoditi tanaman pangan tidak mungkin produksi itu bisa tercapai manakala pupuk tidak ada,” tuturnya.

Hanan mengatakan mendukung upaya Kementan dalam membenahi regulasi pupuk agar terus tersedia dan bisa digunakan petani dalam berproduksi. Baginya, bertani tanpa pupuk tidak akan menghasilkan apa-apa dan sulit menjawab tantangan ketahanan pangan masa depan.

“Jadi supaya kesulitan-kesulitan yang ada di lapangan ini tidak kita alami, selanjutnya masalah pupuk ini harus segera dibenahi. Saya kira sudah benar apa yang dilakukan Kementan karena apapun yang kita perbuat untuk komoditi tanaman pangan tidak mungkin produksi itu bisa tercapai manakala pupuk tidak ada,” tuturnya. (admin)

artikel ini telah tayang di antaranews.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terbaru

spot_img

baca juga