Sabtu, 24 Februari, 2024

Artikel Terbaru

Gara-Gara LSD : Sapi Australia Ditangguhkan Masuk Indonesia, Stok Daging Bakal Krisis?

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

ktnanasional.com - JAKARTA, Dalam kejadian mengejutkan, penyakit kulit lumphy mengancam sapi Australia dan mengakibatkan penangguhan impor ke Indonesia. Dengan sapi Australia di luar pasokan, apakah kita akan menghadapi krisis stok daging?

Temuan penyakit kulit LSD dari sapi impor yang berasal dari 4 peternakan asal Australia menjadi perhatian serius. Jika identifikasi virus memastikan bahwa penyakit berasal dari Australia, pembekuan impor bisa menjadi permanen.

Tentunya hal ini bisa berdampak pada ketersediaan stok Daging sapi di Indonesia, terutama jika pasokan dari Australia berhenti secara permanen.

Seperti diketahui, Indonesia adalah pasar utama dari Sapi Australia. Ekspor sapi hidup Australia ke Indonesia mencapai 56 persen pada tahun 2021-2022.

Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang menegaskan keputusan penyetopan sementara impor sapi hidup karena LSD ini tidak akan menyebabkan krisis daging sapi di Indonesia. “Dari 60 peternakan di Australia, hanya 4 yang ditahan impor sementara, sementara 56 masih diizinkan dengan pengecekan terus-menerus,” sebutnya.

Bambang juga menegaskan pihaknya tetap waspada terhadap krisis pangan, terutama pasokan daging sapi sebagai sumber protein hewani, menjadi perhatian utama di tengah krisis iklim.

Bambang menyatakan pemerintah sedang menjajaki potensi negara-negara lain sebagai pemasok sapi ke Indonesia. Selain Australia, India, Brasil, dan Afrika Selatan juga menjadi calon pemasok yang sedang diupayakan oleh Menko Marves Luhut dengan koordinasi dari Badan Karantina.

“Upaya ini bertujuan untuk menjaga keberlanjutan pasokan pangan dan mengurangi ketergantungan pada satu negara saja,” tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Presiden Selatan, Cyril Ramaphosa dan jajaran menteri di negara tersebut.

Salah satu pembahasannya adalah persiapan gelaran KTT BRICS yang akan dilaksanakan minggu ketiga bulan Agustus 2023 ini. Dalam KTT ini nantinya diharapkan akan terjadi kesepakatan terkait impor sapi dan kedelai.

Rencana impor sapi dari Afrika Selatan tujuannya adalah untuk stabilitas harga daging sapi di dalam negeri. Selama ini Indonesia terlalu bergantung sapi impor dari Australia yang kini harganya mulai naik.Tak cuma Afrika, Indonesia juga menjajaki potensi impor sapi dari Meksiko. (admin)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terbaru

spot_img

baca juga