ktnanasional.com – BABEL Pangkal Pinang. Mimbar Sarasehan KTNA Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah sukses dilaksanakan pada hari Rabu 14 desember 2022, bertempat di ruang Pasir Padi kantor gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Mimbar dihadiri oleh pengurus KTNA dari tingkat provinsi hingga kabupaten kota se Babel, DPM, P4S, PPPSI dan PERHIPTANI.
Wahyudi selaku ketua panitia pelaksana Mimbar Sarasehan menyampaikan peserta mimbar yang juga hadir dari pemerintah provinsi Babel : dinas kelautan dan perikanan, Koperasi dan UMKM, Perindustrian dan perdagangan, Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa serta BPTP-Balitbangtan Provinsi Babel. Dari kabupaten kota juga hadir dinas instasi terkait yang selama ini menjadi mitra KTNA. “Mimbar ini dapat terlaksana karena di fasilitasi oleh pemerintah provinsi Babel dalam hal ini Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan”, ujarnya.
Dalam sambutan Pj. Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin , yang dibacakan oleh Muhamad Soleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Pemprov Babel, Pj. Gubernur menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan peran KTNA dalam pembangunan pertanian di Babel.
Diharapkan dengan mimbar sarasehan ini pertanian di Kepulauan Bangka Belitung dapat berkembang lebih maju, mandiri dan modern. Sebagaimana slogan yang digaungkan oleh kementerian untuk mewujudkan masyarakat petani nelayan yang sejahtera. Harus lebih maju, seluruh jajaran pertanian baik aparat maupun petani harus lebih maju baik dari pusat hingga desa, harus lebih bergerak, lebih bersemangat, lebih mempunyai kemampuan.
Babel Harus lebih mandiri, tidak membtuhkan impor tidak tergantung dengan produk dari luar, berusaha untuk menghasilkan sendiri. Harus lebih modern, menggunakan berbagai teknologi dan kemampuan yang dimiliki serta berinovasi untuk menghasilkan produk yang lebih baik.
Seperti diketahui bersama bahwa setiap daerah memiliki potensi untuk dikembangkan sekaligus memiliki kendala, hambatan dan tantangan dalam setiap derap langkahnya, namun semua itu tergantung bagaimana kita mengelolanya. Mencari solusi dalam mensikapi kendala atau hambatan yang ada, bagaimana kita mensikapi tantangan atau memanfaatkan potensi yang ada, untuk itu diperlukan Langkah yang tepat, kerja keras dan kerja cerdas serta sebagaimana tema dalam acara mimbar sarasehan “BERSAMA KITA BISA” artinya semua harus tetap bekerja sama, berkolaborasi baik antar instansi pemerintah, swasta, masyarakat, praktisi lapangan maupun para pakar untuk mewujudkan Bangka Belitung yang sejahtera.
Komoditi unggulan Babel yaitu sektor pertambangan, pertanian, perikanan dan jasa. Sudah harus difikirkan bersama paska sektor pertambangan yang yang tidak dapat diperbaharui, sector pertanian dan perikanan yang akan tetap berjalan karena merupakan sektor yang dapat diperbaharui dan berkelanjutan. Oleh karena itu Pj. Gubernur melalui mimbar sarasehan ini berpesan agar KTNA dapat menciptakan kolaborasi antara pemerintah melalui instansi/ dinas teknisnya dapat bekerjasama dalam mengisi pembangunan di bumi SERUMPUN SEBALAI secara berkelanjutan.
Lebih lanjut dikatakan KTNA selaku mitra pemerintah dalam pembangunan pertanian, kelautan perikanan dan kehutanan, berperan dalam upaya meningkatkan kinerja seluruh petani dan nelayan di wilayah binaannya bersama dengan dinas dan instansi terkait. Kolaborasi ini diharapkan bisa mendorong para petani nelayan dan masyarakat untuk mengembangkan komoditi local untuk kemandirian pangan di provinsi Babel. Pj. Gubernur juga mengajak semua pengurus KTNA di semua tingkatan untuk saling bersinergis dengan penyuluh untuk turut serta dalam pendampingan kelompok tani, GAPOKTAN menuju arah Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) supaya dapat memberikan masukan bilamana ada permasalahan di lapangan.
Pada kesempatan yang sama, Edi Romdhoni Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Babel mengharapkan agar nanti para peserta yang akan mengikuti PENAS XVI di Padang Sumatera Barat tahun 2023 dapat menularkan ilmu serta mempraktekkan apa yang dipelajari sewaktu mengikuti PENAS. Saat ini kemampuan Babel dalam menghasilkan pangan baru diangka 29 persen (untuk beras) sementara lahan sawah yang ada di Babel potensinya masih mencukupi untuk mandiri dibidang pemenuhan kebutuhan beras, ada 22.000 hektar. Demikian pula dengan kebutuhan daging sapi, 90 persen masih didatangkan dari luar.
Untuk mewujudkan kemandirian pangan di Babel dibutuhkan kolaborasi dari semua pihak, termasuk Penyuluh nya baik yang ASN ataupun yang swadaya. “Saya sangat memberi apresiasi kepada penyuluh swadaya yang telah melakukan tugasnya karena Lilahi Ta’ala”, kata Edi.
Sementara itu Jawarno KS ketua KTNA provinsi Babel pada mimbar sarasehan ini menyampaikan KTNA sebagai penggerak petani nelayan di Babel, sesuai dengan peran KTNA sudah saatnya untuk memberi manfaatkan bagi Babel, kesejahteraan yang merata. KTNA bukan wahana untuk mencari keuntungan pribadi. Disampaikan saat ini sudah 7 kabupaten kota KTNA yang terbentuk dan akan terus dibentuk hingga ditingkat kecamatan dan desa.
Sebagai bukti eksistensi keanggotaan di KTNA, pengurus akan segera menerbitkan Kartu Tanda Anggota (KTA) bagi pengurus daan anggota yang tergabung di kelompok tani. Dari pendataan untuk tahap awal akan dipersiapkan 30.900 KTA untuk anggota yang tersebar di pedesaan. Terkait dengan “GERAKAN HIJAU BIRU BABELKU” sebagai ketua KTNA Babel memberi perintah kepada seluruh KTNA di semua tingkatan untuk mendukung dan terlibat aktif, terlebih Gerakan ini melibatkan kaum muda milenial untuk lebih perduli pada lingkungan. “KTNA Babel mendukung penuh Gerakan Hijau Biru Babelku”, ujar Jawarno.
Ketua KTNA Nasional M. Yadi Sofyan Noor yang menjadi nara sumber pada mimbar sarasehan ini menyampaikan tentang kesiapan Padang sebagai tuan rumah PENAS XVI di kota Padang Sumatera Barat tanggal 10-15 Juni 2023. Banyak kegiatan yang bisa diikuti oleh para peserta kontingen dari provinsi Babel, yang nantinya dapat di terapka atau di aplikasikan di daerahnya masing masing sesuai dengan usaha yang digeluti. Ketua Umum (ketum) KTNA Nasional Kembali mengingatkan 7 peran KTNA, ini harus tertanam di benak setiap pengurus KTNA. “Jangan sampai sebagai pengurus KTNA tidak dekat dengan dinas pembinanya, harus selalu diingat dibelakang kita banyak kelompok dan anggotanya yang harus diperjuangkan kesejahteraannya, ini bisa wujud kalau hubungan KTNA dan pembinanya harmonis.”, kata Ketum. (mh)